Buruknya optimalisasi game – Lebihterus dewasa industri gaming, Lebihterus banyak pula developer yang merilis game mereka Untuk dinikmati khalayak ramai. Untuk satu tahun saja bisa rilis ratusan judul game Mutakhir Di Steam, dan belum termasuk platform konsol seperti PlayStation dan Nintendo.
Hanya saja meski pilihan game ada banyak, tidak jarang game keluaran Mutakhir-Mutakhir ini Memiliki optimalisasi yang buruk. Judul Mutakhir yang bombastis, Bersama bajet dan waktu Pembaruan yang lama justru dihujat habis-habisan Dari gamer lantaran tidak bisa mengantarkan Pengalaman Hidup bermain yang nyaman.
Biasanya game seperti ini disebut sebagai judul yang tidak dioptimalisasi Bersama baik. Lantas apakah jawabannya memang sesederhana itu? Apakah game Bersama engine tertentu atau ditangani Dari pengembang tertentu Akansegera senantiasa alami Prestasi optimalisasi buruk? Mari kita bahas.
Mengapa Optimalisasi Game Belakangan Ini Kian Buruk?
Sebelumnya lanjut bahas game Mutakhir, mari kita kilas balik gaming Di era konsol PS1 atau PS2 yang mana game Di era itu bisa dikategorikan seperti memakai trik magis yang membuat kita mindblowing. Bagaimana Mungkin Saja, game Pada itu bisa berjalan Bersama lancar hanya mengandalkan RAM puluhan hingga ratusan MB, berbeda Bersama game Pada ini membutuhkan spesifikasi 32GB RAM atau setidaknya 12GB VRAM.
Bedanya, optimalisasi Di kala itu adalah sebuah kewajiban Sebab developer memang tidak Memiliki pilihan lain selain meracik sedemikian rupa agar game mereka bisa berjalan Bersama konfigurasi konsol atau PC yang beredar Pada itu tanpa ada kompromi.
Industri game Pada ini juga sudah menjadi terlalu besar Untuk terus Mengkaji kenyamanan bermain gamer. Ia kini berubah menjadi sebuah ajang Untuk memuaskan pemegang saham Bersama lincahnya merilis judul Mutakhir Untuk IP yang sudah diperas Pada belasan tahun. Jadwal perilisan dimajukan, meski harus mengorbankan game yang belum siap dimainkan.
Hasilnya, gamer Merasakan game yang tidak nyaman dimainkan Di hari pertama rilis. Banyaknya bug dan glitch dimana-mana, Prestasi yang tidak konsisten, serta terburuknya sampai game crash to desktop (ctd). Lalu, dimana letak masalahnya? Mengapa developer tidak bisa optimalisasi game mereka?
Kompleksitas Game Pada Ini


Berbeda Bersama game 15 hingga 20 tahun lalu, game zaman sekarang tidak hanya perlu mengandalkan gameplay yang unik, ia juga harus bisa menampilkan visual yang fotorealistis, terutama Untuk game Bersama bajet triple A. Game engine juga nge-push developer Untuk terus Membuat game Bersama Grafik sekinclong Mungkin Saja.
Kombinasi Di Grafik fotorealistis, ray–tracing dan path tracing, serta aset game Bersama resolusi tinggi menjadi penyebab mengapa game perlu Merasakan perhatian khusus Untuk segi optimalisasi. Perkembangan ini terjadi secara eksponensial dan berarti developer tidak hanya perlu mengatur bagaimana shader serta penggunaan memory Dari game. Tetapi bagaimana membuat kestabilan satu sistem tetap terjaga Bersama banyaknya komponen yang berjalan Untuk waktu bersamaan.
Game Multiplatform, Mimpi Buruk Developer


Ingat mengapa game PS2 sangat optimal berjalan Di konsol Sony tersebut? Ya, Sebab mau bagaimana pun game tersebut sudah Sebelum awal dikembangkan hanya Untuk PS2. Agar optimalisasi yang dilakukan cukup Untuk satu sistem saja.
PS2 hanya punya satu spesifikasi saja. Baik CPU, GPU, RAM, dan kode yang digunakan sama. Developer tinggal menyesuaikan Bersama spesifikasi yang sudah familiar dan tidak perlu menebak apakah ia Akansegera berjalan Di konfigurasi A atau B Sebab emuanya sama.
Berbeda Bersama Kemakmuran Pada ini, dimana game harus rilis secara mutliplatform, Bersama spesifikasi dan sistem yang berbeda satu sama lain. Developer harus menyisihkan waktu mereka Untuk optimalisasi Di semua platform agar mempunyai Pengalaman Hidup bermain yang sama.
Game Engine Terlalu Bloated


Meski tidak dapat dipungkiri engine game seperti Unreal Engine 5 bisa menawakan visual yang luar biasa, Akan Tetapi tidak jarang banyak yang menyayangkan kalau judul yang memakai engine tersebut Akansegera berakhir Bersama optimalisasi buruk.
Kehadiran fitur seperti Lumen dan Nanite memang termasuk sangat menggemparkan, Akan Tetapi ia juga membawa petaka besar Untuk gamer Bersama hardware seadanya. Maka jangan kaget ketika game zaman sekarang membutuhkan spesifikasi sekelas RTX 3080 Untuk kartu Grafik atau Justru RAM minimal 32GB Di halaman spesifikasi rekomendasi Steam.
Lantas apakah ini sepenuhnya salah UE5? Sebenarnya tidak, Akan Tetapi developer yang Memperkenalkan engine ini seperti melakukannya Bersama tergesa-gesa. Mereka harus Memperkenalkan Keahlian ini lebih awal Untuk bisa meriis game Bersama Grafik terbaik. Akan Tetapi, pengetahuan yang minim berarti mereka harus diberikan waktu lebih banyak Untuk melakukan optimalisasi. Waktu itu yang tampaknya tidak kunjung diberikan Dari produser atau jajaran direksi perusahaan.
Hadirnya AI Upscale dan Frame-Gen


Artificial Intelligence memang membuat hidup pengembang game lebih nyaman Pada ini. Tapi, itu adalah harga mahal yang harus dibayar Dari gamer. Kehadiran fitur-fitur AI seperti DLSS, FSR, dan XeSS Akansegera membuat game bisa berjalan Bersama resolusi lebih rendah dan Di-upscale (perbesar) Hingga resolusi lebih tinggi.
Developer kini tidak perlu lagi memusingkan diri Bersama menerapkan optimalisasi yang memakan waktu, Sebab Di dasarnya gamer zaman sekarang juga Akansegera mengaktifkan DLSS dan AI frame gen jika dirasa Prestasi PC tidak kuat mengangkat game tersebut. Ia Akansegera menjadi lingkaran setan yang terus-menerus terjadi.
Distribusi Digital: Kebiasaan Global Perbaiki Sesudah Itu


Berbeda Bersama game yang masih didistribusikan Bersama cara disc atau cartridge yang serba offline, kini industri lebih memaafkan game yang Memiliki Prestasi optimalisasi buruk. Pasalnya, game masih bisa Di-patch Sesudah Itu hari jika performanya buruk.
Hal yang penting adalah judul tersebut rilis Untuk waktu secepatnya Untuk jadwal Pembaruan. Untuk produser, yang utama adalah meminimalisir biaya dan memperbanyak profit. Agar bug dan glitch bukan Pada Untuk agenda utama game mereka. Cukup rilis saja dulu, game dibeli dan dimainkan. Urusan komplain Prestasi nanti Akansegera dijanjikan rilis patch Untuk perbaikan Sesudah ini.
Trend Populer ini Justru sudah menjadi Kebiasaan Global yang tidak lagi dilakukan sebagian kecil, Akan Tetapi kebanyakan studio besar yang terkenal Bersama judul raksasa juga masih menerapkan metode serupa. Dari Sebab Itu ketika ditanya mengapa game tidak dioptimalisasi ketika rilis, jawabannya adalah: mereka tidak perlu melakukannya Pada itu juga.
Nah, kombinasi Untuk semua ini adalah Kunci mengapa game Pada ini tidak bisa berjalan mulus dan punya optimalisasi buruk Sebelum awal rilis. Kalau menurut kamu apakah ada alasan lain yang cukup kuat? Coba berikan opini kamu ya brott.
Dapatkan informasi keren Di Gamebrott Yang Terkait Bersama Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru Untuk Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via [email protected].
Artikel ini disadur –> Gamebrott.com Indonesia: Mengapa Belakangan Ini Optimalisasi Game Lebihterus Buruk?











